banner

Minggu, 12 Januari 2014

TREND LINE cara klasik dalam menentukan trend

Trend Line adalah cara yang paling tua dan kuno dalam menentukan trend. Meskipun demikian, karena sifatnya yang sangat sederhana, masih banyak trader yang menggunakan cara ini untuk menentukan sebuah trend. Untuk menggunakan trendline diperlukan paling tidak adanya dua titik tertinggi atau dua titik terendah. Kedua titik ini kemudian dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis trend. Hal yang paling penting dalam menggunakan trend line adalah memulai dari time frame yang terjauh baru ke time frame yang terdekat. Maksudnya adalah kita harus melihat dari time frame monthly terlebih dahulu, kemudian ke time frame weekly dan daily. Ada juga yang menggunakan trend line dengan time frame chart hourly ataupun 4hour, tetapi secara pribadi saya tidak menggunakan kedua time frame itu, karena hourly dan 4hourly terlalu fluktuatif untuk bisa menentukan sebuah trend. Jadi saya hanya menggunakan untuk daily, weekly dan monthly saja.
Contoh dari penggunaan atau pemakaian trendline adalah untuk mata uang Euro berikut ini,
Dari grafik monthly ini terlihat bahwa dalam long term trend masih ada kemungkinan turun kecuali harga bergerak diatas level 1.4050, sehingga tidak ada lagi garis down trend yang bisa dibuat.
Dari grafik weekly terlihat bahwa dengan terlewatinya level 1.3200 sudah tidak ada lagi medium trend down, karena tidak ada lagi trend line down yang bisa dibuat. Jadi dalam medium term, euro sudah berada dalam kondisi up trend, kecuali pasar bergerak dibawah 1.3485 yang merupakan support dari trend line yang mengalami trendmore atau gangguan  dan 1.3185 yang merupakan support dari real trendline.
Dari grafik daily untuk short term trend belum ada sama sekali down trend yang bisa dibentuk, sehingga up trend masih tetap ada kecuali break dibawah 1.3560
Untuk strategi trading saya pribadi lebih menyukai menggunakan medium term trend sebagai referensi. Kelebihan dari trend line ini adalah pada kekuatan garis trend yang terjadi jika menggunakan time frame yang cukup jauh. Sementara kelemahannya adalah keterlambatan dalam mendeteksi adanya pembalikan arah karena membutuhkan adanya dua titik untuk bisa membuat sebuah trend. Sebagai contoh dari grafik daily diatas seandainya harga turun kembali kebawah 1.3560 dan belum melewati harga 1.3185, masih belum bisa dikatakan turun untuk jangka waktu short term, karena harus ada satu titik puncak lagi dibawah 1.3900 untuk bisa membuat sebuah down trend. Keadaan ini sebenarnya tidak terlalu disukai oleh para trader terutama yang ingin bermain dalam dua arah.