banner

Selasa, 24 Desember 2013

Cara membuka Account INSTAFOREX

Instaforex adalah broker yang cukup populer di Indonesia. Keunikan insta adalah pada standar account yang nilai kontraknya hanya 10000, sehingga sangat flexible untuk kalangan manapun juga tidak tergantung besar dan kecilnya investasi yang dilakukan. Tipe account yang ditawarkan instaforex adalah, Standar, Eurica, Cent.Standar dan Cent Eurica. Tipe account cent adalah account dengan nilai kontrak 1/100 dari acount Standard dengan volume bid minimum 0.10 sementara untuk standard volume bid minimum adalah 0.01. Account dengan tipe Eurica adalah account tanpa spread harga dan dikenkan komisi ketika melakukan transaksi.
Untuk membuka account instaforex, silahkan klik disini, atau bisa juga klik banner diatas, kemudian pilih untuk trader, lalu buka account. Setelah halaman opening account muncul dibahagian bawah klik "accept term of agreement"

kemudian masukan e-mail dan klik "proceed"

Isikan data pribadi dan klik "proceed"

Selanjutnya akan muncul halaman jenis account, sebaiknya pilih tipe standar dan leverage 1:200, kemudian contreng swapp-free.setelah itu klik "proceed"
Setelah semuanya selesai anda akan menerima e-mail yang beriskan nomor account dan password yang sudah anda tentukan sebelumnya. Nomor account dan password ini digunkan untuk masuk ke terminal trading dan ke klien kabinet. Langkah anda selanjutnya adalah masuk ke "klien kabinet" kemudian pilih "verify account" kirimkan file id card bisa ktp atau paspor dan bukti tempat tinggal dapat berupa tagihan listrik, kartu kredit dll.
Setelah itu adalah melakukan deposit. Ada banyak pilihan dalam deposit ini, tapi yang paling mudah adalah melalui exchanger. Harap diingat bahwa cara deposit menentukan juga cara untuk witdrawal. Deposit melalui exchanger maka nanti witdrawal juga melalui exchanger. Ada banyak exchanger, dua yang biasanya saya pergunakan adalah, http://sentraonline.net/ dan http://www.medangold.com/. Anda bisa registrasi di sana dan memilih berapa jumlah USD yang akan dibeli, kemudian transfer dan konfirmasikan kembali. Selanjutnya dalam rekening anda secara langsung sudah ada nominal USD sesuai dengan yang anda beli.
Langkah terakhir setelah anda menerima laporan verifikasi adalah masuk kembali kehalaman klien kabinet dan memilih "bonus". Ada banyak pilihan, sebaiknya anda pilih bonus 45% yang saat ini sedang berlaku. Selamat mencoba.


Dasar perhitungan margin, floating profit dan floating loss

Margin adalah jumlah dana jaminan minimal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi. Nilai margin ini terletak sesudah balance dan equity di terminal trading. Besar dan kecilnya nilai margin selain tergantung kepada volume transaksi juga tergantung kepada leverage yang dipilih pada waktu membuka account. Jika yang dipilih adalah leverage 1:200 maka besar margin adalah 1/200 dari nilai transaksi dan jika leveragenya 1:500, maka besar nilai margin adalah 1/500 dari nilai transaksi. Untuk mata uang USDCHF, USDJPY dan USDCAD besarnya sama, contohnya jika nilai kontrak adalah 10.000, maka margin untuk volume 1lot dengan leverage 1:200 adalah 1/200 x 10.000 USD = 50 USD. Tetapi untuk mata uang EURUSD, GBPUSD, AUDUSD dan NZDUSD nilainya berbeda-beda meskipun leverage dan nilai kontraknya sama. Margin dari keempat mata uang ini tergantung kepada harga diwaktu kita melakukan transaksi, misalnya kita membeli 1lot GBPUSD diharga 1.6300, maka besar marginnya adalah 1/200 x 10000 x 1.6300 = 1/200 x 16.300 USD = 81.5 USD.
Floating Profit/Loss adalah kondisi dimana posisi belum dilukuidasi. Sedangkan Profit atau Loss adalah posisi yang sudah dilikuidasi. Sebenarnya dalam cara menghitung sama saja, hanya tergantung pada harga yang digunakan. Kalau liquidasi harganya sudah tetap sementara floating mengikuti harga yang sedang berjalan atau running.
Untuk mata uang USDJPY, USDCHF dan USDCAD, rumus perhitungannya adalah,

Sebagai contoh adalah posisi jual 1lot JPY diharga 104.50 dengan nilai kontrak per 1lot 10000, ketika harga turun ke 104.00, maka ada floating profit sebesar 50 poin, atau

1 x 10000 x (104.50-104.00)/104.00 = 10000 x 0.004807 = 48.7 USD

Untuk mata uang EURUSD, GBPUSD, AUDUSD dan NZDUSD, rumus perhitungannya adalah,
 
Sebagai contoh adalah posisi beli 1lot GBP diharga 1.6300 dengan nilai kontrak 10000 per 1lot, ketika harga naik ke 1.6350, maka ada floating profit sebesar 50 poin atau senilai,

1 x 10000 x (1.6350-1.6300) = 10000 x 0.0050 = 50 USD

Untuk mata uang crossrate, rumus perhitungannya adalah

Mengapa ada nilai pembagi untuk perhitungan USDJPY, sementara GBPUSD tidak? Hal ini dikarenakan dasar perhitungan yang kita gunakan adalah USD dan jika kita menjual USDJPY diharga 104.50 sama dengan nilainya 1045000 Yen kalau nilai kontraknya 10000. Dan ketika harga turun ke 10400, nilainya menjadi 1040000 Yen dengan keuntungan 5000 Yen. Nilai inilah yang kemudian menimbulkan pembagi karena harus dikonversi kembali ke USD.   Sementara untu GBPUSD tidak perlu karena ketika kita membeli 1lot yang nilai kontraknya 10000 diharga 1.6300 sama harganya dengan 16300 USD. Kenaikan ke harga 1.6350 sama nilainya dengan 16350 USD. Jadi selisihnya langsung didapatkan dalam bentuk USD.




Senin, 23 Desember 2013

Tentang Trend 4 : Fenomena Trend dan Trader

Apa yang terjadi ketika ada peringatan pemerintah tentang akan adanya letusan gunung Merapi di Yogya beberapa tahun silam. Sesaat pendudukpun mengungsi, tidak berapa lama kembali lagi pulang. "Ah tidak apa apa kok, aman, itu kan baru perkiraan". Kemudian terjadi letusan kecil, pendudukpun kembali mengungsi, tapi tidak berapa lama kembali lagi pulang karena tidak ada letusan susulan. Dan pada akhirnya gunung Merapipun meletus memakan banyak korban. Seperti itulah fenomena dari trend pergerakan harga itu. Trend adalah berbicara tentang sesuatu yang akan terjadi di saat mendatang, sesuatu yang bersifat future. Cara atau sistim apapun yang kita gunakan untuk menentukan trend, tidak akan berguna sama sekali kalau kita tidak memiliki keyakinan bahwa hal itu akan terjadi nantinya. Trend yang naik atau turun itu bukan suatu gerakan linear tapi sebuah gelombang yang disertai oleh gerakan turun dan naik. Hal inilah yang meyebabkan mengapa kita meragukan indikasi atau tanda tanda dari sebuah trend. 
Hampir kebanyakan pemula yang melakukan trading mendapatkan untung, tapi pada akhirnya banyak yang mengalami kerugian. Mengapa? Ini adalah fenomena lain dari sebuah trend. Kita lupakan sejenak jawabannya, kita ikuti ilustrasi berikut ini.
Seandainya anda mempunyai kelebihan dana dan ada dua penawaran penjualan tanah. Yang satu ada di daerah pingiran kota, sedangkan yang satunya lagi ada di tengah kota. Perbandingan harga tanah di kota lebih kurang 4x lipat daripada yang di pinggir kota. Mana yang anda pilih? Sudah pasti yang di pingir kota. Ini adalah pilihan yang paling umum. Tapi bayangkan apa yang terjadi beberapa tahun lagi? Mana yang akan lebih cepat mengalami kenaikan harga? Seperti itulah kondisi kita pada umumnya tentang harga membeli yang murah dan hal itu tidak salah. 
Sekarang kita kembali ke pertanyaan diatas, mengapa hampir rata-rata mereka yang memulai trading mendapatkan keuntungan dan rugi pada akhirnya? Ini dikarenakan seorang pemula ketika pertama melakukan transaksi belum mempunyai gambaran tentang harga murah dan mahal. Jadi pada saat pertama melakukan transaksi hampir semua mengikuti trend pasar yang terjadi saat itu. Kemudian ketika sudah cukup lama mengikuti dan sudah mulai mengenal harga yang tinggi dan murah transaksi yang terjadi adalah berbalik melawan arah pasar.
 
Kita lihat kenbali struktur trend diatas. Didaerah mana kita kebanyakan melakukan transaksi? Didaerah konsolidasi, karena zona ini sesuai dengan logika kita tentang harga. Kalau dari gambar diatas  adalah wajar kalau kita mengambil posisi jual ketika ada diposisi top konsolidasi itu. Tapi apa yang terjadi ketika harga memasuki zona rally? Masihkah kita mengambil posisi jual? Sulit sekali, karena sekarang berlawanan dengan logika kita tentang harga yang murah. Mungkin ada juga terkadang keinginan untuk mengambil posisi jual dan celakanya ketika mengambil posisi itu terjadi swing yang mengarah keatas, sehingga akhirnya ketika harga turun kita berlari dengan kencang melikuidasi posisi, sementara harga itupun turun meninggalkan kita makin kebawah. Masih beranikah kita menjual lagi? Tidak, lalu apa yang kita lakukan? Mengambil posisi beli karena sudah merasa murah sesuai dengan logika kita tentang harga dan kitapun mengalami floating sampai harga benar benar berhenti di bottom area tanpa pernah kembali ke harga kita.