banner

Minggu, 15 Desember 2013

Dasar-dasar pergerakan harga 7 : Tema Pasar.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pergerakan harga itu tidak menentu dan sulit untuk diperkirakan. Pada hal sebenarnya tidak sedemikian sulitnya. Ada pola dan arah tertentu yang bisa kita lihat dan perkirakan. Ada sebuah tema dalam pergerakan harga itu setiap harinya. 
Dimulai dari Asia pada pukul 4.00 atau 5.00 WIB pagi atau pukul 00.00 waktu terminal MT4 kemudian dilanjutkan oleh zona Eropa sekitar pukul 14.00 atau 15.00 WIB dan diteruskan oleh zona Amerika sekitar pukul 19.00 atau 20.00 WIB untuk kemudian kembali lagi ke Asia. Berbeda dengan Asia yang hanya merupakan pasar tunggal antara zona Eropa dan Amerika ada pasar bersama yang berlangsung dari jam 19.00 atau 20.00  sampai dengan penutupan pasar Eropa jam 24.00 WIB. Oleh karena itu seringkali pergerakan harga pada saat pasar yang bersamaan itu lebih ramai dari saat yang lainnya. Adanya dua waktu yang berbeda dikarenakan dalam satu tahun itu ada perubahan waktu, dimana pada waktu summer time pasar lebih terlambat satu jam dari biasanya.
Setiap zona pasar terkadang membentuk arah tersendiri atau terkadang melanjutkan sentimen yang ada dari pasar sebelumnya. Yang pasti adalah ada suatu tema yang kemudian menguasai seluruh pergerakan hari itu, apakah mata uang itu akan naik, atau apakah mata uang itu akan turun atau mata uang itu stabil. Sebagai contoh bisa kita lihat dari pergerakan mata uang Poundsterling berikut ini, 
 
Sentiment yang ada pada hari sebelumnya adalah Poundsterling melemah dengan titik terendah di pasar Amerika 1.6320. Memasuki pasar Asia harga bergerak dengan high 1.6351 dan mencoba untuk melewati level 1.6320, tetapi ternyata hanya mencapai titik 1.6336 dan mencoba high 1.6364. Sampai dengan saat itu belum ada tanda yang jelas tentang kearah mana harga akan bergerak. Akan tetapi ketika harga mencoba untuk melewati 1.6336 dan ada low baru di 1.6332, sudah ada suatu pola yang terbentuk, yaitu jika harga break keatas 1.6364, maka titik 1.6332 akan bertahan sebagai low dan pasar hari itu kemungkinan akan naik. Sebaliknya jika pasar break low lagi dari harga 1.6332 maka kemungkinan besar pada hari itu pasar akan turun. Mengapa? Karena biasanya jika harga itu setelah membentuk sebuah range akan bergerak terus menerus kesatu sisi saja. Jadi kalau terjadi break low, maka pasar akan terus bergerak break low, kalau terjadi break high pasar akan terus bergerak break high. Kalaupun seandainya terjadi pembalikan arah itu harus didukung oleh alasan dan faktor yang kuat. Dan kalau terjadi keadaan yang lebih ektrem lagi pasar bergerak break high dan break low, kemungkinan besar harga penutupan tidak akan jauh berbeda dengan hari sebelumnya, fluktuasi tinggi tapi tidak menghasilkan perubahan arah. Jika kita lihat contoh diatas, setelah pasar Eropa dibuka kemudian harga bergerak turun dengan cepat, sudah dapat dipastikan tema pasar hari itu adalah "Poundsterling turun". Memasuki pasar Amerika yang ada hanyalah apakah melanjutkan perjalanan turun atau bertahan, sangat tidak mungkin sekali untuk kembali naik keatas.
Berikut ini adalah contoh dimana pasar bergerak dengan tema yang berbeda antara satu zona dengan zona lainnya.
 
Dari awal pembukaan terlihat bahwa pasar Asia melanjutkan sentimen hari sebelumnya, dimana Yen pada hari sebelumnya ditutup melemah pada level yang nyaris sama dengan high hari itu. Ketika harga menuju kearah 104.00 itu sebenarnya sudah ada pre-asumsi yang bisa dibuat. Jika harga melewati atau mencapai titik tertinggi melebihi 104.00, maka kemungkinan untuk bergerak turun sudah sangat kecil sekali. Jadi kalaupun ada penurunan sudah dipastikan itu akan bergerak naik kembali. Mengapa? Pasar itu mempunyai jangkauan tertentu. Dengan titik low di 103.34 dan mencapai titik high katakanlah 104.10 yang berjarak lebih kurang 80 point sangat tidak mungkin untuk pasar kembali turun. Paling banyak kalaupun terjadi penurunan itu hanya akan mencapai harga 103.60 untuk kemudian naik kembali. Tetapi jika harga tidak melewati level 104.00 ada kemungkinan pasar untuk kembali turun. Jangkauan maksimal dimana pasar dapat bisa berbalik arah kesisi yang lainnya adalah sekitar 50-70 point dari titik terendah yang ada. Jadi dengan high 103.91 masih ada kemungkinan pasar untuk bergerak turun. Sampai dengan pasar Eropa dimulai tanda penurunan pasti belum ada yang ada hanya tanda tanda awal. Ketika kemudian harga melewati titik low atau break low di 103.34 sudah dapat dipastikan bahwa high untuk hari itu sudah selesai dan harga akan bergerak turun. Pertanyaannya kemudian adalah sampai sejauh mana pasar bergerak turun? Apakah pasar di zona Amerika mau mendorong turun lebih dalam lagi?
Jadi sudah jelas tujuannya bahwa mengikuti dan mengamati pergerakan harga itu adalah untuk menemukan sebuah tema dari pergerakan harga hari itu. Dan jika tema itu sudah ditemukan maka fluktuasi yang terjadi sesudah itu hanya melanjutkan tema yang ada. Untuk menemukan tema pasar tidak cukup hanya dengan mengamati pergerakan yang ada saat itu saja, terkadang ada kombinasi dengan pemahaman lainnya, seperti pemahaman tentang support dan resistant. Mengenai pergerakan pasar yang up date dapat juga dilihat di blogs saya berikut ini, http://fx4atrade.blogspot.com/search/label/Analisa%20Running

Dasar-dasar pergerakan harga 6 : Penggunaan Support dan Resistant

Secara umum, ada 3 kegunaan dari support dan resistant. Pertama adalah sebagai acuan untuk melikuidasi posisi, atau untuk mengambil profit. Dengan bantuan pemahaman tentang  support dan resistant kita dapat melikuidasi posisi secara objektif dan maksimum. Mengapa? Karena ada dua tipikal trader yang mempengaruhi cara melakukan likuidasi. Tipikal pertama adalah tipikal yang pesimistis. Tipe ini terlalu sering melikuidasi posisi terlalu cepat jauh diatas resistant atau support yang ada, sehingga tingkat profitabilas rendah dan pada akhirnya rata-rata keuntungan tidak tercapai, dimana jumlah keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan tingkat kerugian. Tipikal kedua adalah tipikal yang optimistis. Berbeda dengan pesimis, trader yang optimis seringkali terlalu lama melikuidasi posisi karena mengharapkan tingkat keuntungan yang terlalu tinggi dan sering berharap suatu support atau resistan bisa terlewati. Apa yang kemudian sering terjadi adalah harga kemudian kembali ke posisi titik jual atau titik beli yang dilakukan, sehingga kehilangan kesempatan untuk melakukan re-sell atau re-buying kembali. Saya pribadi termasuk tipe yang optimis dan sering mengalami hal seperti diatas. Hal yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menempatkan limit order pada posisi support dan resistant ketika melakukan likuidasi.
Kegunaan kedua dari support dan resistant adalah sebagai acuan untuk menempatkan STP, apakah itu berupa stop profit ataupun stop loss. Tentang hal ini saya akan membahasnya lebih lanjut dalam bahagian yang tersendiri.
Penggunaan yang ketiga adalah sebagai acuan utuk entry point atau titik acuan dalam mengambil posisi. Fungsi ini yang paling umum dan paling sering digunakan oleh kebanyakan trader untuk mengambil posisi. Padahal ini adalah suatu kekeliruan besar. Ketika pasar bergerak naik atau turun, kebanyakan trader akan bertanya "dimana supportnya atau dimana resistantnya?", seakan akan support atau resistant itu merupakan suatu tempat berhenti yang pasti. Dan memang benar seringkali pada kenyataannya harga akan berhenti dilevel tersebut, akan tetapi seringkali tidak memberikan keuntungan yang besar atau malahan lebih banyak kerugian jika mengambil posisi dilevel tersebut. Mengapa? Karena support dan resistant hanya menunjukan bahwa harga akan tertahan dilevel itu, tapi tidak menunjukkan kemana arah pergerakan harga. Oleh sebab itulah mengapa saya menempatkan penggunaan support dan resistant sebagai entry point dalam fungsi yang ketiga, karena dalam pemakaiannya harus didasari oleh pemahamanan tentang trend terlebih dahulu.

Demo Account cara memulai tanpa resiko

Salah satu fasilitas yang disediakan oleh para broker untuk mengenal dan memulai bidang ini adalah Demo Account. Kondisi demo account ini hampir sama dengan kondisi real market, karena menggunakan harga yang real yang terjadi dipasar. Perbedaannya hanyalah pada dana yang digunakan saja, dimana pada demo account dana yang digunakan bersifat tidak nyata, sehingga tidak ada resiko sama sekali untuk mereka yang baru belajar dan mengenal bidang ini. Dengan mengunakan demo account seorang pemula dapat merasakan bagaimana irama dari pergerakan harga terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan transaksi dengan account real. Hal lainnya yang menguntungkan dari demo account adalah kesempatan untuk belajar mengenal "flatform trading" atau terminal trading yang merupakan alat utama untuk melakukan transaksi. Selain belajar tentang bagaimana melakukan eksekusi langsung disini seorang pemula juga bisa belajar menempatkan posisi yang tidak langsung dengan cara "limit order". Flatform trading yang biasanya dilengkapi dengan chart atau grafik memberikan kesempatan kepada para pemula untuk mulai belajar tentang tehnikal trading. Berikut beberapa link broker yang menyediakan demo account,
Pada dasarnya ketiga broker diatas menggunakan flatform yang sama, yaitu MT4 atau meta trader4, hanya ada sedikit perbedaan mungkin dalam "quotasi harga" yang digunakan.

Rabu, 11 Desember 2013

Dasar-dasar pergerakan harga 3 : Psychologis Support dan Resistant 2

Selain zona area seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, termasuk jenis psikologis support dan resistant adalah high dan low harian, terutama satu sampai dua minggu terakhir. Mengapa high dan low ini penting, adalah karena merupakan tititk acuan yang paling mudah diingat para pelaku pasar. Akan tetapi kebanyakan pemula sering mengabaikan hal ini, terutama setelah mengenal chart. Pada hal memperhatikan high dan low yang telah terjadi itu merupakan cara yang paling sederhana dan mudah. Sebagai contoh adalah data mata uang EUR dibawah ini,

 
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa harga 1.3610 bertahan sebagai resistant selama lebih kurang tiga hari berturut-turut dan level 1.3520 bertahan sebagai support. Pada hari keempat pasar menembus harga 1.3610 dan mencatat high yang baru. Pada hari kelima dapat kita lihat bahwa resistant 1.3610 yang telah berhasil dilewati sekarang berubah menjadi support.
Selain untuk menjadi acuan titik support dan resistant yang paling mudah, high dan low juga menjadi kerangka acuan dalam membicarakan pergerakan harga. Harga yang bergerak turun naik didalam range high dan low hari sebelumnya masih dikategorikan tidak bergerak dan merupakan pergerakan yang waja. Bahkan harga yang bergerak naik atau turun melewati high atau low hari sebelumnya tetapi kembali lagi bergerak dalam range hari sebelumnya masih belum bisa dikatakan naik atau turun. Jadi dengan demikian jelas bahwa pergerakan pasar 20 atau 30 point itu adalah hal yang wajar selagi masih dalam range trading.
Catatan harian high low 7 mata uang utama seperti contoh data tanggal 06 Des 2013 berikut ini,


dapat dilihat di http://fx4atrade.blogspot.com/search/label/Analisa%20Closing



Minggu, 08 Desember 2013

Dasar dasar pergerakan harga 2 : Psychologis Support dan Resistant

Kebanyakan orang yang baru mengenal forex berfikir bahwa harga itu bergerak semaunya, tergantung  kondisi pasar. Padahal tidak demikian. Ada pola tertentu dalam pergerakan harga. Misalkan saja dari suatu titik tertentu harga akan berjalan menuju ke level dimana terjadi banyak transaksi antara penjual dan pembeli. Jika pembeli lebih dominan, maka harga akan bergerak naik menuju ke titik dimana terjadi lagi transaksi antara penjual dan pembeli. Jika di level ini pembeli menjadi dominan, maka harga akan kembali bergerak turun. Level dimana harga mulai bergerak naik dalam forex disebut dengan istilah support dan level dimana harga tertahan untuk naik disebut resistant.
  
Jika pada level resistant ini pembeli baru bertambah atau bisa juga karena penjual berkurang, maka harga akan bergerak naik lagi mencari titik resistant yang baru. Level yang ditinggalkan atau resistant yang terlampaui biasanya akan menjadi titik support ketika kemudian harga mengalami penurunan dari resistant diatasnya.
 
Secara umum ada dua jenis support dan resistant, yaitu Psychologis Support Resistant dan Technical Support Resistant. Psychologis support atau resistant adalah support atau resistant yang tidak memerlukan grafik atau chart untuk memahami dan mengenalnya. Dasar pemikirannya adalah kebiasaan kita melakukan pembulatan dalam angka ratusan atau ribuan.  Sebagai contoh adalah level 1.3300, harga 1.3270,1.3280 dan 1.3290 akan dianggap sebagai harga 1.3300, demikian juga harga 1.3310, 1.3320 dan 1.3330 masih tetap dianggap sebagai level harga 1.3300.

Jika dari level 1.33 ini harga bergerak naik, maka harga akan menuju ke level 1.34 dengan resistant level antara 1.3370 sampai dengan 1.3430. Hal yang sama juga berlaku jika harga bergerak turun menuju ke level 1.32, maka harga akan bertahan dilevel 1.3170 sampai dengan 1.3230. Cara yang sama juga berlaku bila kita melihat dalam nilai ribuan. Sebagai harga 1.3300, 1.3200, 1.3100 dianggap sebagai level 1.3000, termasuk juga harga 1.2900,1.2800 dan 1.2700 masih dianggap sebagai harga 1.3000. Jika kita melihat dari nilai ribuan bertahan di 1.3000 maka harga akan bergerak ke level 1.4000, sebaliknya jika gagal harga akan bergerak ke 1.2000.

Chart USDCHF, W1, 2013.12.08 06:48 UTC, InstaForex Group, MetaTrader 4, Real
Contoh dari psychologis support dan resistant ini bisa kita lihat dari grafik diatas. Selama hampir kurang lebih dua tahun harga bertahan diatas level 0.90000 dan mencoba melewati level 1.0000. Sekarang harga ini sedang mencoba bergerak turun menuju ke level 0.80000. Sangat jelas sekali harga menuju kearah 0.8000 setelah dibawah 0.8700.

Sabtu, 07 Desember 2013

Move and News

Aneh terkadang melihat hubungan antara news dan trader. Kalau market sepi trader terkadang menginginkan adanya news untuk menggerakan pasar. Kalau ada news yang dirasakan besar efeknya para trader malah ketakutan untuk mengambil posisi dan marketpun sepi menunggu news tersebut. Apa dan bagaimana sebenarnya hubungan antara news dan pergerakan harga itu? Seberapa besarkah dampak news terhadap pergerakan harga itu?
Memang benar news membawa pengaruh terhadap pergerakan harga tapi tidak terhadap trend. News bisa merubah arah pergerakan harga dari naik menjadi turun atau sebaliknya dari turun menjadi naik, tapi tidak bisa mengubah trend. Maksudnya?
 
Dalam bagan diatas kita bisa melihat perbedaannya, move digambarkan dengan garis sedangkan trend digambarkan dengan anak panah. Kesalahan umumnya yang terjadi adalah menganggap move dan trend itu sebagai hal yang sama, jadi kalau pasar bergerak naik, trend juga naik dan kalau pasar bergerak turun trend juga turun. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda. Market bisa saja turun tapi trend tetap naik. Kesalahan yang kedua adalah ketakutan bahwa trend berubah sama seperti move berubah. Jadi ketika market bergerak turun trend juga akan mengikuti berubah turun dengan tiba-tiba. Padahal perubahan trend  tidak semudah itu (tentang trend nanti saya akan jelaskan dibagian tersendiri). Jadi bagaimana sebenarnya pengaruh news terhadap pergerakan harga itu?
Kalau news itu memberikan hasil yang positif untuk trend maka dia kan menjadi amunisi dan membuat move searah trend. Inilah kadang-kadang yang menyebabkan mengapa ada pergerakan harga yang besar setelah adanya sebuah news. Kalau news itu negatif apa yang terjadi? Paling besar hanya menahan trend. Kalaupun terjadi move yang berlawanan denagn trend itu tidak akan terlalu lama, pasar kemudian kembali akan mengikuti trend. Jadi jangan heran jika move terjadi mengikuti news sesaat, kemudian berbalik lagi mengikuti trend, itu biasa.
Suatu contoh luar biasa yang pernah saya saksikan tentang news dan trend adalah saat bank sentral mengintervensi pasar, hal ini juga pernah dialami rupiah sewaktu krisis tahun 1997. Apa yang terjadi? Intervensi bank sentral tidak berarti apa-apa, pasar hanya terpengaruh sesaat kemudian kembali mengikuti trend sampai akhirnya trend itu berhenti sendiri dan berubah arah.
Oleh karena itu selagi kita meyakini ada sebuah trend yang jelas, tidak perlu khawatir terhadap news. Gunakan dan jadikan news sebagai alat pendukung trend. Tapi terus terang dalam pelaksanaannya memang sulit, sebagai contoh sebuah trend yang kita yakini naik, lalu terjadi penurunan drastis karena sebuah news, bagaimana mau membelinya? Apalagi berita pasar menakut-nakutinya dan akhirnya kita pun kehilangan kesempatan karena harga sudah pergi mengikuti trend,


Rabu, 04 Desember 2013

Dasar-dasar pergerakan harga 1

Kenapa Euro naik? Kenapa Yen turun? Begitu pertanyaan yang sering terdengar di komunitas forex. Dalam pertanyaan itu sebenarnya ada dua inti masaalah. Pertama adalah pertanyaan itu sendiri, tentang penyebab kenaikan atau penurunan. Kedua adalah apa yang didefinisikan sebagai naik dan apa yang didefinisikan sebagai turun. Mengapa penting mendefinisikan tentang naik dan turun ini? Dari pengalaman saya biasanya orang yang baru mengenal forex, belum mempunyai gambaran tentang pergerakan harga dan biasanya belum terfokus kepada kenaikan dan penurunan harga. Akan tetapi makin lama yang terjadi justru sebaliknya pergerakan sedikit saja sudah membuat mereka bertanya, ada apa? kenapa naik?kenapa turun. Terkadang pada waktu itu saya bertanya, "sebenarnya kita mengharapkan harga itu bergerak atau harga itu diam", karena bergerak juga salah, diam juga salah, kok ngak jalan harganya, kenapa?
Sekarang tentang yang pertama terlebih dahulu, seorang teman yang iseng sering memberikan jawaban, "kalau naik karena banyak yang membeli, kalau turun karena banyak yang menjual". Tidak ada yang salah dalam jawaban itu. Ada benarnya, ada tidak benarnya, karena walaupun yang membeli banyak kalau volumenya kecil, tetap saja tidak akan naik, tetapi kalau yang membelinya sedikit dan volumenya besar maka pasar akan bergerak naik. Sayang sekali forex bukanlah pasar yang berstruktur seperti pasar saham, volume tidak menjadi bahagian penting dalam pergerakan harga. Lalu apa yang menyebabkan orang membeli atau menjual suatu mata uang itu?
Secara garis besar ada dua alasan yang menyebabkan orang membeli atau menjual suatu mata uang. Alasan yang pertama adalah alasan fundamental atau alasan yang berbasiskan kepada makro ekonomi suatu negara, seperti suku bunga, tingkat pengangguran, inflasi dll. Biasanya pengumuman tentang data-data ekonomi itu selalu ditunggu pelaku pasar. Dalam jangka pendek pengaruh  fundamental belum tentu akan sama dengan kondisi fundamental yang ada, karena sentimen pasar lebih menguasai pergerakan harga. Alasan kedua adalah alasan tehnikal atau alasan yang didasarkan kepada pergerakan harga itu sendiri. Dari kedua faktor itu, saya mungkin akan lebih banyak membahas hal-hal yang bersifat tehnikal saja, karena saya tidak memiliki keahlian yang cukup dalam bidang makro ekonomi untuk membahas hal-hal tersebut.