banner

Minggu, 15 Desember 2013

Dasar-dasar pergerakan harga 6 : Penggunaan Support dan Resistant

Secara umum, ada 3 kegunaan dari support dan resistant. Pertama adalah sebagai acuan untuk melikuidasi posisi, atau untuk mengambil profit. Dengan bantuan pemahaman tentang  support dan resistant kita dapat melikuidasi posisi secara objektif dan maksimum. Mengapa? Karena ada dua tipikal trader yang mempengaruhi cara melakukan likuidasi. Tipikal pertama adalah tipikal yang pesimistis. Tipe ini terlalu sering melikuidasi posisi terlalu cepat jauh diatas resistant atau support yang ada, sehingga tingkat profitabilas rendah dan pada akhirnya rata-rata keuntungan tidak tercapai, dimana jumlah keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan tingkat kerugian. Tipikal kedua adalah tipikal yang optimistis. Berbeda dengan pesimis, trader yang optimis seringkali terlalu lama melikuidasi posisi karena mengharapkan tingkat keuntungan yang terlalu tinggi dan sering berharap suatu support atau resistan bisa terlewati. Apa yang kemudian sering terjadi adalah harga kemudian kembali ke posisi titik jual atau titik beli yang dilakukan, sehingga kehilangan kesempatan untuk melakukan re-sell atau re-buying kembali. Saya pribadi termasuk tipe yang optimis dan sering mengalami hal seperti diatas. Hal yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menempatkan limit order pada posisi support dan resistant ketika melakukan likuidasi.
Kegunaan kedua dari support dan resistant adalah sebagai acuan untuk menempatkan STP, apakah itu berupa stop profit ataupun stop loss. Tentang hal ini saya akan membahasnya lebih lanjut dalam bahagian yang tersendiri.
Penggunaan yang ketiga adalah sebagai acuan utuk entry point atau titik acuan dalam mengambil posisi. Fungsi ini yang paling umum dan paling sering digunakan oleh kebanyakan trader untuk mengambil posisi. Padahal ini adalah suatu kekeliruan besar. Ketika pasar bergerak naik atau turun, kebanyakan trader akan bertanya "dimana supportnya atau dimana resistantnya?", seakan akan support atau resistant itu merupakan suatu tempat berhenti yang pasti. Dan memang benar seringkali pada kenyataannya harga akan berhenti dilevel tersebut, akan tetapi seringkali tidak memberikan keuntungan yang besar atau malahan lebih banyak kerugian jika mengambil posisi dilevel tersebut. Mengapa? Karena support dan resistant hanya menunjukan bahwa harga akan tertahan dilevel itu, tapi tidak menunjukkan kemana arah pergerakan harga. Oleh sebab itulah mengapa saya menempatkan penggunaan support dan resistant sebagai entry point dalam fungsi yang ketiga, karena dalam pemakaiannya harus didasari oleh pemahamanan tentang trend terlebih dahulu.