Aneh terkadang melihat hubungan
antara news dan trader. Kalau market sepi trader terkadang menginginkan
adanya news untuk menggerakan pasar. Kalau ada news yang dirasakan besar
efeknya para trader malah ketakutan untuk mengambil posisi dan
marketpun sepi menunggu news tersebut. Apa dan bagaimana sebenarnya
hubungan antara news dan pergerakan harga itu? Seberapa besarkah dampak
news terhadap pergerakan harga itu?
Memang
benar news membawa pengaruh terhadap pergerakan harga tapi tidak
terhadap trend. News bisa merubah arah pergerakan harga dari naik
menjadi turun atau sebaliknya dari turun menjadi naik, tapi tidak bisa
mengubah trend. Maksudnya?
Dalam bagan diatas kita bisa melihat perbedaannya, move digambarkan dengan garis sedangkan trend digambarkan dengan anak panah. Kesalahan umumnya yang terjadi adalah menganggap move dan trend itu sebagai hal yang sama, jadi kalau pasar bergerak naik, trend juga naik dan kalau pasar bergerak turun trend juga turun. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda. Market bisa saja turun tapi trend tetap naik. Kesalahan yang kedua adalah ketakutan bahwa trend berubah sama seperti move berubah. Jadi ketika market bergerak turun trend juga akan mengikuti berubah turun dengan tiba-tiba. Padahal perubahan trend tidak semudah itu (tentang trend nanti saya akan jelaskan dibagian tersendiri). Jadi bagaimana sebenarnya pengaruh news terhadap pergerakan harga itu?
Kalau news itu memberikan hasil yang positif untuk trend maka dia kan menjadi amunisi dan membuat move searah trend. Inilah kadang-kadang yang menyebabkan mengapa ada pergerakan harga yang besar setelah adanya sebuah news. Kalau news itu negatif apa yang terjadi? Paling besar hanya menahan trend. Kalaupun terjadi move yang berlawanan denagn trend itu tidak akan terlalu lama, pasar kemudian kembali akan mengikuti trend. Jadi jangan heran jika move terjadi mengikuti news sesaat, kemudian berbalik lagi mengikuti trend, itu biasa.
Suatu contoh luar biasa yang pernah saya saksikan tentang news dan trend adalah saat bank sentral mengintervensi pasar, hal ini juga pernah dialami rupiah sewaktu krisis tahun 1997. Apa yang terjadi? Intervensi bank sentral tidak berarti apa-apa, pasar hanya terpengaruh sesaat kemudian kembali mengikuti trend sampai akhirnya trend itu berhenti sendiri dan berubah arah.
Oleh karena itu selagi kita meyakini ada sebuah trend yang jelas, tidak perlu khawatir terhadap news. Gunakan dan jadikan news sebagai alat pendukung trend. Tapi terus terang dalam pelaksanaannya memang sulit, sebagai contoh sebuah trend yang kita yakini naik, lalu terjadi penurunan drastis karena sebuah news, bagaimana mau membelinya? Apalagi berita pasar menakut-nakutinya dan akhirnya kita pun kehilangan kesempatan karena harga sudah pergi mengikuti trend,
Dalam bagan diatas kita bisa melihat perbedaannya, move digambarkan dengan garis sedangkan trend digambarkan dengan anak panah. Kesalahan umumnya yang terjadi adalah menganggap move dan trend itu sebagai hal yang sama, jadi kalau pasar bergerak naik, trend juga naik dan kalau pasar bergerak turun trend juga turun. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda. Market bisa saja turun tapi trend tetap naik. Kesalahan yang kedua adalah ketakutan bahwa trend berubah sama seperti move berubah. Jadi ketika market bergerak turun trend juga akan mengikuti berubah turun dengan tiba-tiba. Padahal perubahan trend tidak semudah itu (tentang trend nanti saya akan jelaskan dibagian tersendiri). Jadi bagaimana sebenarnya pengaruh news terhadap pergerakan harga itu?
Kalau news itu memberikan hasil yang positif untuk trend maka dia kan menjadi amunisi dan membuat move searah trend. Inilah kadang-kadang yang menyebabkan mengapa ada pergerakan harga yang besar setelah adanya sebuah news. Kalau news itu negatif apa yang terjadi? Paling besar hanya menahan trend. Kalaupun terjadi move yang berlawanan denagn trend itu tidak akan terlalu lama, pasar kemudian kembali akan mengikuti trend. Jadi jangan heran jika move terjadi mengikuti news sesaat, kemudian berbalik lagi mengikuti trend, itu biasa.
Suatu contoh luar biasa yang pernah saya saksikan tentang news dan trend adalah saat bank sentral mengintervensi pasar, hal ini juga pernah dialami rupiah sewaktu krisis tahun 1997. Apa yang terjadi? Intervensi bank sentral tidak berarti apa-apa, pasar hanya terpengaruh sesaat kemudian kembali mengikuti trend sampai akhirnya trend itu berhenti sendiri dan berubah arah.
Oleh karena itu selagi kita meyakini ada sebuah trend yang jelas, tidak perlu khawatir terhadap news. Gunakan dan jadikan news sebagai alat pendukung trend. Tapi terus terang dalam pelaksanaannya memang sulit, sebagai contoh sebuah trend yang kita yakini naik, lalu terjadi penurunan drastis karena sebuah news, bagaimana mau membelinya? Apalagi berita pasar menakut-nakutinya dan akhirnya kita pun kehilangan kesempatan karena harga sudah pergi mengikuti trend,