banner

Minggu, 22 Desember 2013

Dasar-dasar pergerakan harga 4 : Tehnikal support dan resistant

Berbeda dengan psikologis support yang tidak memerlukan alat bantu, maka tehnikal support dan resistant ini membutuhkan chart atau grafik. Ada dua cara yang digunakan dalam mentukan support dan resistant secara tehnikal. Yang pertama adalah dengan mengunakan titik-titik harga tertinggi sebagai resistant dan titik-titik harga terendah sebagai support. Mengapa titik tertinggi dan terendah itu dapat dijadikan support atau resistant? Hal ini dikarenakan pada titik tertinggi itu terjadi tekanan jual yang mengakibatkan harga bergerak naik, demikian juga pada titik terendah terjadi akumulasi beli yang mengakibatkan harga bergerak naik. Kejadian yang terjadi pada waktu yang lalu itu diharapkan akan terjadi lagi bila harga mendekati titik tersebut. Biasanya time frame chart atau grafik yang digunakan adalah daily dan weekly. Sebagai contoh adalah grafik daily GBP berikut ini,
 
Dari chart diatas bisa kita lihat bahwa support terdekat itu adalah level 1.6282 yang pada awalnya merupakan resistant sebelum harga bergerak naik dan menjadi support setelah harga melewatinya. Untuk mencari resistant diatasnya, karena tidak ada lagi yang bisa dijadikan acuan, digunakan chart atau grafik weekly, seperti dibawah ini,
 
Dari chart tersebut kemungkinan titik-titik resistant itu ada di level 1.6615, 1.6794 dan terakhir 1.7085.
Cara kedua dalam menentukan support dan resistant adalah dengan mengamati pola bentuk grafik atau chart. Biasanya grafik yang digunakan adalah grafik dengan time frame hourly, seperti contoh dibawah ini,


Dari grafik terlihat bahwa level 1.6420 bertahan sebagai support dengan adanya pola pengelompokan chart diharga tersebut. Ketika kemudian harga bergerak turun dan support tersebut break, support itu berubah menjadi resistant yang tidak terlewati setelah terjadi penurunan ke level 1.6337. Dan penurunan dari titik 1.6417 ke 1.6337 ternyata melewati level support 1.6337, karena tidak ada pola yang bertahan dilevel itu, maka level tersebut dikatakan sebagai level yang tidak valid. Titik 1.6320 dan 1.6285 sementara dianggap sebagai titik support jika harga bergerak turun.
Sebenarnya ada beberapa cara lagi dalam menentukan support dan resistant, seperti fibonanci, gann line dan sebagainya. Untuk tahap awal yang paling mudah dan tidak terlalu rumit adalah dua cara diatas.
Titik-titik support atau resistant itu bukanlah merupakan satu harga yang mutlak dan pasti, terutama support yang mengunakan grafik hourly. Masing-masing analis mempunyai interprestasi yang berbeda-beda terhadap pola yang terjadi, sehingga titik support dan resistan yang didapat akan berbeda-beda juga.

3 Level Trader : TEHNIKAL TRADER

Gambaran saya tentang rata-rata minimal sebenarnya tidak dapat digunakan oleh trader pemula. Ukuran itu hanya bisa dilakukan oleh trader yang sudah cukup lama berkecimpung dibidang ini.
Secara sederhana saya membagi trader kedalam 3 level atau 3 tingkat yang berbeda. Penggolongan kedalam tingkat atau level berbeda dengan pengelompokan ke dalam jenis. Tingkat atau level menunjukkan kepada keahlian, sementara jenis lebih kepada cara trading. Tiga tingkatan trader itu adalah,
  • TEHNIKAL TRADER.
  • ANALISIS TRADER.
  • INVESTOR TRADER.
Tehnikal Trader adalah tingkatan paling dasar yang dapat dilakukan seorang pemula dibidang ini. Konsep dasar dalam level ini adalah, "melakukan investasi valuta asing secara margin trading". Dua sasaran yang harus dicapai dilevel ini adalah, pertama membangun mentalitas untuk bisa menerima kerugian atau dengan kata lain belajar untuk hidup berdampingan menerima keuntungan dan menghadapi kerugian. Kedua adalah membiasakan diri dengan irama pasar dan melatih diri untuk memaksimalkan profit dan meminimalkan kerugian. Seorang pemula pada level ini belum perlu untuk belajar menganalisa arah pasar dan pergerakannya secara mendalam. Cukup untuk mengetahui gagasan atau kondisi globalnya saja dan memutuskan dimata uang apa dia akan berinvestasi. Misalkan saja dia memutuskan untuk membeli EUR, maka selama jangka waktu tertentu dia tidak perlu merubah arah transaksinya tetap membeli EURseakan-akan berinvestasi tunai dalam mata uang EUR tetapi dilakukan secara margin. Tidak penting disini apakah EUR itu akan naik atau turun. Hal yang terpenting adalah bagaimana melakukan aksi ketika EUR itu turun atau ketika EUR itu naik dalam priode itu. Bagan dan ilustrasi berikut mungkin bisa lebih menjelaskannya,
 
Dari bagan diatas terlihat bahwa dengan margin 100 USD dan transaksi beli sebesar 1000 EUR di harga 1.3400 tanpa ada aksi yang dilakukan ketika harga mencapai 1.3900 didapat keuntungan 50USD, sehingga sekarang equity atau dana yang ada menjadi 150USD, sebaliknya ketika terjadi penurunan EUR ke harga 1.2900 tanpa aksi apapun yang dilakukan equity menjadi 50USD. Inilah sebenarnya yang menjadi ukuran bagi seorang trader ditingkat TEHNIKAL TRADER. Dengan melakukan trading, seandainya harga EUR naik ke 1.3900 seorang trader harus bisa mengumpulkan keuntungan diatas 50USD dengan cara hanya membeli EUR kemudian menjual, kemudian membeli kembali. Intinya disini adalah belajar mengikuti pergerakan harga dan memanfaatkannya hanya dalam satu arah. Perbandingan atau rasio antara hasil dengan melakukan trading dan dengan tidak melakukan trading yang menunjukan seberapa besar kemampuan seorang trader untuk melakukan aksi. Makin tinggi tingkat rasionya makin tinggi tingkat kemampuannya. Hal yang sama juga berlaku ketika setelah sekian lama ternyata pasar arahnya turun hingga level 1.2900. Dengan trading seorang trader yang berhasil mempertahankan equitynya tetap sebesar 100 USD sudah dapat dikategorikan berhasil dalam hal kemampuan trading, walaupun secara equity tidak ada hasilnya. Mengapa? Karena tingkat equity sudah hampir 100% dari tingkat pembanding yang ada. Masaalahnya disini hanya kemampuan analisis yang belum dikuasai, tetapi kemampuan tehnikal sudah sangat bagus. Jadi untuk level pemula, tidak mutlak perlu untuk menguasai kemampuan membaca dan menganalisa pasar, yang terpenting adalah bagaimana tindakan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Sangat tidak disarankan untuk seorang pemula untuk menggunakan kesempatan trading dalam arah yang berlawanan sampai betul-betul bisa menguasai cara trading dalam satu arah. Mengapa hal ini sebaiknya tidak dilakukan pada tahap awal, adalah karena dapat mengacaukan rencana dan strategi trading yang ada.
Seperti yang saya katakan diatas rata-rata minimal bukanlah ukuran yang bisa digunakan oleh trader pemula. Hal ini dikarenakan rata-rata minimal itu membutuhkan tingkat kemampuan mental menghadapi kerugian yang cukup tinggi. Bayangkan jika dua atau tiga kali posisi pertama sudah rugi, saya sangat yakin sekali untuk tingkat pemula akan menurunkan tingkat mental cukup dalam. Sementara itu dengan sistim satu arah kerugian masih dapat diterima dengan mensubtitusinya kepada posisi awal yang digunakan sebagai titik acuan.

Margin, Trading dan Trader

Perbedaan dasar antara investasi valuta asing secara tunai dan secara margin terletak pada reaksi terhadap harga pasar. Jika pada investasi valuta asing secara tunai, kita boleh tidak melakukan aksi apapun juga terhadap penurunan harga yang terjadi, maka dalam investasi secara margin kita harus melakukan aksi atau tindakan terhadap penurunan harga yang terjadi untuk mempertahankan kekuatan margin. Lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan berikut ini.

 
Sebagai contoh dengan margin deposit sebesar 100 USD, kita membeli 1000 EUR diharga 1.3400. Tanpa aksi atau tindakan, dengan 100 USD tersebut kita mampu mempertahankan posisi terhadap penurunan harga hingga ke level 1.2400. Akan tetapi jika kita melakukan aksi jual ketika terjadi penurunan harga diharga 1.3350, kemudian membeli kembali diharga 1.3300 dan menjual lagi di 1.3250 kemudian membeli kembali diharga 1.3200 dan seterusnya, maka sekarang kekuatan margin kita menjadi bertambah, karena sekarang mampu bertahan terhadap penurunan harga ke level 1.2400. Aksi atau tindakan kita menjual dan membeli itulah yang disebut dengan trading. Oleh sebab itulah mengapa sistim ini dinamakan margin trading, bukan margin saja, karena memang kita harus melakukan trading untuk mempertahankan margin. Dan karena alasan yang sama itulah mengapa orang yang melakukan investasi dibidang ini disebut trader bukan investor.