Berbeda dengan psikologis support yang tidak memerlukan alat bantu, maka tehnikal support dan resistant ini membutuhkan chart atau grafik. Ada dua cara yang digunakan dalam mentukan support dan resistant secara tehnikal. Yang pertama adalah dengan mengunakan titik-titik harga tertinggi sebagai resistant dan titik-titik harga terendah sebagai support. Mengapa titik tertinggi dan terendah itu dapat dijadikan support atau resistant? Hal ini dikarenakan pada titik tertinggi itu terjadi tekanan jual yang mengakibatkan harga bergerak naik, demikian juga pada titik terendah terjadi akumulasi beli yang mengakibatkan harga bergerak naik. Kejadian yang terjadi pada waktu yang lalu itu diharapkan akan terjadi lagi bila harga mendekati titik tersebut. Biasanya time frame chart atau grafik yang digunakan adalah daily dan weekly. Sebagai contoh adalah grafik daily GBP berikut ini,
Dari chart diatas bisa kita lihat bahwa support terdekat itu adalah level 1.6282 yang pada awalnya merupakan resistant sebelum harga bergerak naik dan menjadi support setelah harga melewatinya. Untuk mencari resistant diatasnya, karena tidak ada lagi yang bisa dijadikan acuan, digunakan chart atau grafik weekly, seperti dibawah ini,
Dari chart tersebut kemungkinan titik-titik resistant itu ada di level 1.6615, 1.6794 dan terakhir 1.7085.
Cara kedua dalam menentukan support dan resistant adalah dengan mengamati pola bentuk grafik atau chart. Biasanya grafik yang digunakan adalah grafik dengan time frame hourly, seperti contoh dibawah ini,
Dari grafik terlihat bahwa level 1.6420 bertahan sebagai support dengan adanya pola pengelompokan chart diharga tersebut. Ketika kemudian harga bergerak turun dan support tersebut break, support itu berubah menjadi resistant yang tidak terlewati setelah terjadi penurunan ke level 1.6337. Dan penurunan dari titik 1.6417 ke 1.6337 ternyata melewati level support 1.6337, karena tidak ada pola yang bertahan dilevel itu, maka level tersebut dikatakan sebagai level yang tidak valid. Titik 1.6320 dan 1.6285 sementara dianggap sebagai titik support jika harga bergerak turun.
Sebenarnya ada beberapa cara lagi dalam menentukan support dan resistant, seperti fibonanci, gann line dan sebagainya. Untuk tahap awal yang paling mudah dan tidak terlalu rumit adalah dua cara diatas.
Titik-titik support atau resistant itu bukanlah merupakan satu harga yang mutlak dan pasti, terutama support yang mengunakan grafik hourly. Masing-masing analis mempunyai interprestasi yang berbeda-beda terhadap pola yang terjadi, sehingga titik support dan resistan yang didapat akan berbeda-beda juga.
Cara kedua dalam menentukan support dan resistant adalah dengan mengamati pola bentuk grafik atau chart. Biasanya grafik yang digunakan adalah grafik dengan time frame hourly, seperti contoh dibawah ini,
Dari grafik terlihat bahwa level 1.6420 bertahan sebagai support dengan adanya pola pengelompokan chart diharga tersebut. Ketika kemudian harga bergerak turun dan support tersebut break, support itu berubah menjadi resistant yang tidak terlewati setelah terjadi penurunan ke level 1.6337. Dan penurunan dari titik 1.6417 ke 1.6337 ternyata melewati level support 1.6337, karena tidak ada pola yang bertahan dilevel itu, maka level tersebut dikatakan sebagai level yang tidak valid. Titik 1.6320 dan 1.6285 sementara dianggap sebagai titik support jika harga bergerak turun.
Sebenarnya ada beberapa cara lagi dalam menentukan support dan resistant, seperti fibonanci, gann line dan sebagainya. Untuk tahap awal yang paling mudah dan tidak terlalu rumit adalah dua cara diatas.
Titik-titik support atau resistant itu bukanlah merupakan satu harga yang mutlak dan pasti, terutama support yang mengunakan grafik hourly. Masing-masing analis mempunyai interprestasi yang berbeda-beda terhadap pola yang terjadi, sehingga titik support dan resistan yang didapat akan berbeda-beda juga.